Thursday, March 28th, 2024

Memahami budaya kerja saat menjadi karyawan di Jepang

Jepang adalah negara yang berbeda budaya dan sangat menghormati karyawannya. Tempat kerja juga sangat berbeda dari yang biasanya kita lakukan di Barat. Panduan ini akan memberi Anda semua informasi yang perlu Anda ketahui tentang cara menjadi karyawan di Jepang. ” “Ini adalah ikhtisar dari beberapa peraturan yang lebih umum di Jepang.” Undang-undang mengatakan bahwa majikan harus memberi makan dan istirahat kepada karyawan. Namun, tidak ada undang-undang yang mengatur upah lembur.
Tokyo adalah wilayah metropolitan terpadat di dunia dan merupakan kota besar. Ini bisa sulit dinavigasi, tetapi juga menawarkan banyak keuntungan bagi orang asing. Tokyo terkenal dengan gedung pencakar langitnya, cakrawala yang mengesankan, dan urbanisasi yang luas. Ini menjadikan Tokyo kota yang hebat Jika Anda tinggal sebagai pekerja migran di Tokyo, Jepang. Kami akan membahas topik-topik seperti bagaimana menemukan apartemen, bagaimana berkeliling Tokyo, jenis visa apa yang Anda butuhkan dan lain-lain.
Mengenai visa, di Jepang ada dua jenis visa yaitu working visa dan resident visa. Visa kerja memungkinkan orang asing untuk tinggal di Jepang selama tiga bulan hingga tiga tahun, tergantung jenis visanya. Visa penduduk, di sisi lain, memungkinkan orang asing untuk tinggal di Jepang tanpa batas waktu tetapi tidak mengizinkan mereka untuk terlibat dalam segala bentuk pekerjaan atau kegiatan bisnis tanpa persetujuan dari Otoritas Imigrasi. Budaya Jepang adalah campuran kompleks dari berbagai tradisi dan pengaruh. Ia memiliki seperangkat nilai, norma, dan kebiasaan unik yang tidak selalu mudah dipahami.
Budaya kerja Jepang sangat berbeda dengan budaya kerja Barat. Etos kerja orang Jepang didasarkan pada ideologi kebingungan yang menghargai perbaikan diri, menghargai orang lain, dan kewajiban untuk membantu masyarakat luas. Di Jepang ada banyak peraturan tidak tertulis yang mengatur bagaimana orang harus bersikap di tempat kerja. Misalnya menggunakan ponsel di tempat umum seperti stasiun kereta api atau restoran dianggap tidak sopan, maka selalu simpan ponsel saat berada di tempat tersebut.
Penting untuk mengetahui apa yang diharapkan dari Anda di tempat kerja. Di Jepang, ini mungkin berbeda dengan di negara lain. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana karyawan Jepang menghadapi kesulitan di tempat kerja dan apa yang diharapkan dari mereka. Budaya Jepang sangat formal dan banyak aturan yang harus diikuti. Karyawan Jepang diharapkan berperilaku dengan cara tertentu di tempat kerja dan mereka selalu mengikuti aturan.
Kisaran gaji khas untuk seorang karyawan di Asia adalah antara $2.000 dan $10.000 per bulan. Ini adalah kisaran yang jauh lebih tinggi daripada gaji khas seorang karyawan di Barat. Hal ini dapat dikaitkan dengan perbedaan biaya hidup antara dua daerah tempat penghitungan gaji. Di Jepang, “sistem senioritas” adalah tradisi yang kuat. Ini juga merupakan kunci untuk menaiki tangga perusahaan. Sistem ini memberikan penghargaan kepada mereka yang telah lama bekerja di perusahaan dan menghukum mereka yang belum. Sistem senioritas memiliki kelebihan, tetapi juga memiliki kekurangan, seperti mendorong orang untuk tetap pada posisinya saat ini dan mencegah mereka mengambil tantangan baru.
Di Jepang, budaya kerjanya sedikit berbeda dengan di negara lain. Misalnya, karyawan diharapkan untuk melampaui deskripsi pekerjaan mereka. Mereka dituntut untuk setia kepada perusahaan dan mereka harus bekerja berjam-jam. Di satu sisi, hal ini dapat dilihat sebagai hal yang baik karena membangun kepercayaan antara pengusaha dan karyawan. Di sisi lain, dapat menimbulkan burnout bagi karyawan yang kesulitan mengatur beban kerjanya atau memiliki tanggung jawab lain di luar pekerjaan.
Beberapa orang memiliki kesalahpahaman bahwa Jepang adalah negara dengan peraturan dan regulasi yang ketat. Pada kenyataannya, sebaliknya. Jepang memiliki budaya saling menghormati dan harmoni yang memungkinkan lingkungan kerja lebih fleksibel.
Misalnya, di perusahaan Jepang, tidak ada kode atau aturan berpakaian yang ketat tentang kapan harus tiba di tempat kerja atau kapan harus berangkat. Tak jarang melihat orang bekerja hingga larut malam atau datang pagi-pagi hanya karena ingin. Yang penting adalah mereka melakukan bagian mereka dan menyelesaikan pekerjaan mereka. Kemudian budaya kerja Jepang sangat berbeda dengan budaya kerja Barat. Lingkungan kerja Jepang lebih formal dan terstruktur. Namun, itu tidak seberat yang dipikirkan beberapa orang.
Budaya Jepang adalah masyarakat yang homogen dengan etos kerja yang kuat. Mayoritas populasi dipekerjakan oleh perusahaan besar, dan mereka diharapkan loyal kepada perusahaan mereka. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan rumah di Jepang yang disewakan oleh perusahaan untuk karyawannya. Jepang adalah negara yang sangat hierarkis dan ini sering berarti bahwa karyawan diharapkan bekerja berjam-jam. Hal ini mungkin sulit bagi sebagian orang yang mungkin tidak mampu mengatasi stres karena bekerja berjam-jam di lingkungan kantor.
Bersosialisasi saat bekerja di Jepang sangat berbeda dengan negara lain dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan cara mereka melakukan sesuatu. Misalnya, mereka biasanya sangat sopan dan tidak akan berbicara kecuali diajak bicara terlebih dahulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *